Sabtu, 12 September 2009

“BAKSOS”


“BAKSOS”
LANGKAH AWAL MAHASISWA BERMASYARAKAT
Oleh: Kurnia*

Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah dan maghfiroh. Di bulan tersebut Allah melipat gandakan pahala orang yang mau melakukan ibadah kepadaNya. Juga membuka pintu maghfiroh seluas-luasnya bagi orang yang mau bertaubat kepadaNya.
Tidak hanya itu saja, bagi orang yang menyambut kedatangan bulan suci Ramadhan dengan penuh suka cita dan persiapan khusus untuk meningkatkan amal ibadahnya, maka ia akan mendapatkan pahala tersendiri dari Allah. Poko’e bulan Ramadhan adalah bulan penuh pahala.
Sebagaimana sabda Rosulullah SAW yang artinya: “Barangsiapa senang hatinya menyambut kehadiran bulan Ramadhan maka Allah mengharamkan tubuhnya atas jilatan api neraka”
Heeeeemm!!!! Ramadhan kali ini (1429 H), mahasiswa STIT AL MUSLIHUUN Tlogo Blitar tak mau kalah loo… Pasalnya pada tanggal 31 Agustus sampai dengan 7 September kemarin BEM STIT Al Muslihuun berkolaborasi bersama Pengurus Cabang PMII Blitar, Pengurus Komisariat PMII STKIP dan Pengurus Komisariat PMII UIB mengadakan bakti sosial (BAKSOS) yang di selenggarakan di Bakung tepatnya di desa Tompak Oyot.
Baksos ini di titik beratkan pada masyarakat dan lembaga pendidikan seperti Sekolah Dasar (SD). Taman Pendidikan Al Quran (TPQ) dan juga Taman Kanak-Kanak (TK)guna menambah pengetahuan agama, khususnya yang saat ini sangat minim. Selain itu baksos ini bertujuan sebagai wujud dasar dari salah satu aplikasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni Pengabdian kepada masyarakat dan juga sebagai ajang pembelajaran mahasiswa yang harus siap ditempatkan dimana saja dan dalam kondisi yang bagaimanapun.
Untuk menggugah semangat baru ditengah-tengah kegersangan masyarakat pegunungan yang haus dengan pencerahan agama, para relawan Baksos mencoba berbaur bersama untuk memberti setitik kesejukan di hari-hari mereka. Gunung-gunung pun ikut menjadi saksi perjuangan para relawan Baksos. Batu-batupun ikut merasakan, betapa sulitnya orang berdataran rendah beradaptasi dengan
lingkungan baru. Meskipun demikian tidaklah menyurutkan semangat para pejuang baksos. Hal ini dikarenakan antusias
masyarakat Bakung terlihat di saat peserta baksos memeberikan beberapa materi tentang agama dalam forum kecil, seperti kultum dan cangkruan di luar forum. Meski dari masyarakat sendiri ada beberapa sekte yang berbeda, seperti LDII& NU, namun solidaritas bermasyarakat mereka tetap satu
. Kadatangan tim baksos dengan 30 orang tersebut di sambut dengan tangan terbuka. Masyarakat sangat gembira karena di bulan Ramadhan kali ini bertambah rame. Selain itu, mereka juga dapat menimba ilmu dari para peserta baksos.
Hari demi haripun terlalui dengan berbagai aktivitas yang sebelumnya telah tersusun rapi. Seperti sholat Tarawih, tadarus, belajar bersama (Pondok Romadhon) untuk anak SD, serta tak ketinggalan memesak bersama untuk buka bersama. Tidak hanya itu saja, bahkan baksos itu sebagai bibit unggul tali silaturrohim yang tak hanya sesama mahasiswa saja, tapi juga penduduk sekitar Bakung Tumpak Oyot.
Sebagai penutup, tim baksos mengadakan acara perpisahan di masjid, dengan di hadiri para Bpk Dosen, seperti Bapak Zuhdiono selaku ketua STIT AL-MUSLIHUUN, Bapak Al Djaini, yang mengisi mau’idhotul hasanah, serta Bpk Dosen yang lain.acara inipun dihadiri pula oleh warga sekitar.
Dalam sambutanya malam itu, Bpk Zuhdiono mengucapkan banyak terimakasih kepada Bpk kepala desa yang telah memberi izin kepada tim baksos STIT untuk membantu dalam mengisi bulan ramadhan kali ini. Tidak hanya itu saja, bagi yang ingin menjadikan salah satu tim baksos sebagai menantu juga boleh.
“Heem…sini mau-mau saja. Tapi mas-mas dan mbak-mbaknya mau apa tidak”, sambut para warga harap-harap cemas.
Bpk Kepala SD juga sangat berterimakasih kepada tim baksos yang telah rela membantu mengisi aktifitas pondok ramadhan bagi siswa siswi SD. Dan Beliau berharap agar tim baksos bisa tinggal lebih lama lagi untuk di ajak berjuang bersama-sama.

Mahasiswi Semester V*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar