Sabtu, 12 September 2009

NEGERI INI MASIH RABUN MEMBACA DAN LUMPUH MENULIS

radisi menulis tak mungkin bisa kita capai tanpa di dahului oleh tradisi membaca. Oleh karena itu biasakan membaca kapan saja selagi sempat. Jadikan buku sebagai teman akrab kita karena sebaik-baik teman duduk adalah buku. Tetapi membaca tidak hanya terbatas pada buku saja, membaca lingkungan sekitar, membaca apapun tidak terbatas dengan waktu. Karena membaca adalah cara yang paling efektif untuk menambah perbendaharaan pengetahuan kita. Sementara itu kekayaan perbendaharaa pengetahuan kita merupakan syarat yang mutlak bagi terbinanya tradisi menulis. Semakin banyak isi pengetahuan yang kita miliki, semakin terdorong kita melalui kemudahan untuk terus menulis dengan baik dan kreatif.

Melihat realita mahasiswa kampus kita hari ini, dengan keseharian yang di penuhi oleh budaya kelisanan. Kelisanan yang tak berbobot, melainkan gosip. Ya...budaya kita dalam ruang instan adalah bergosip. Budaya berbual yang jauh dari kreatifitas. Budaya bercengkrama yang menghasilkan sosok anak bangsa tanpa solusi di kepala. Sementara itu mereka tidak pernah menuliskannya dan menjadikannya sebuah karya. Karya yang dapat di abadikan sepanjang masa.
Sebagaimana ungkapan Taufiq Ismail bahwa negeri ini masih rabun membaca dan lumpuh menulis. Wah.....idiom untuk siapa itu ? jangan-jangan untuk mahasiswa STIT Al-Muslihuun, mengapa tidak ?
karena, mari kita beranjak dan membuat sebuah perubahan. Sejauh apapun kesalahan langkah yang kita tempuhari kita berbalik arah sekarang juga (meminjam idiom Reinald Kasali).
Memang banyak sudah data yang menunjukkan bahwa ketertinggalan dunia pendidikan kita adalah karena ketertinggalan akan budaya menulis para pendidiknya. Ya....bukanlah salah satu indikator kemajuan pendidikan adalah banyaknya indekssitasi dari para pendidik. Semakin banyak para pendidik menulis di jurnal terakreitasi semakin berpeluang lembaga pendidikan itu di indikasikan maju.
Sebagai seorang calon pendidik langkah seperti apakah yang harus kita ambil untuk mewujudkan budaya membaca dan menulis di dunia pendiikan.
Disini kami lembaga pers mahasiswa (LPM) STIT Al Muslihuun mengajak anda untuk meningkatkan minat membaca dan membuat karya
.
• Karna ” Reading And Writing Tresno Jalaran Soko Kulino ”
• Budayakan membaca dan budayakan menulis!!!
(Mzl,berbagai sumber)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar