Selasa, 20 Oktober 2009

CARA KELEDAI MEMBACA


Timur Lenk menghadiahi Nasrudin seekor keledai. Nasrudin menerimanya dengan senang hati. Tetapi Timur Lenk berkata, "Ajari keledai itu membaca. Dalam dua minggu, datanglah kembali ke mari, dan kita lihat hasilnya."

Nasrudin berlalu, dan dua minggu kemudian ia kembali ke istana. Tanpa banyak bicara, Timur Lenk menunjuk ke sebuah buku besar. Nasrudin menggiring keledainya ke buku itu, dan membuka sampulnya.

Si keledai menatap buku itu, dan tak lama mulai membalik halamannya dengan lidahnya. Terus menerus, dibaliknya setiap halaman sampai ke halaman akhir. Setelah itu, si keledai menatap Nasrudin. "Demikianlah," kata Nasrudin, "Keledaiku sudah bisa membaca." Timur Lenk mulai menginterogasi, "Bagaimana caramu mengajari dia membaca ?"

Nasrudin berkisah,"Sesampainya di rumah, aku siapkan lembaran-lembaran besar mirip buku, dan aku sisipkan biji-biji gandum di dalamnya. Keledai itu harus belajar membalik-balik halaman untuk bisa makan biji-biji gandum itu, sampai ia terlatih betul untuk membalik-balik halaman buku dengan benar." "Tapi," tukas Timur Lenk tidak puas,"Bukankah ia tidak mengerti apa yang dibacanya ?"

Nasrudin menjawab,"Memang demikianlah cara keledai membaca; hanya membalik-balik halaman tanpa mengerti isinya. Kalau kita membuka-buka buku tanpa mengerti isinya, berarti kita setolol keledai, bukan ?"

Sabtu, 12 September 2009

Renungan Ramadhan
Dikutip dari sajak Gus Mus


Laailahaillallah
Tak ada yang boleh yang memperhambaku kecuali Allah
Tapi nafsu terus memperhambaku.

Laailahaillallah
Tak ada yang boleh menguasaiku kecuali Allah
Tapi kekuasaan terus menguasaiku.

Laailahaillallah
Tak ada yang boleh menjajahku kecuali Allah
Tapi materi terus menjajahku.
Laailahaillallah
Tak ada yang boleh mengaturku kecuali Allah
Tapi benda mati terus mengaturku.

Laailahaillallah
Tak ada yang boleh memaksaku kecuali Allah
Tapi syahwat terus memaksaku.

Laailahaillallah
Tak ada yang boleh mengancamku kecuali Allah
Tapi rasa takut terus mengancamku.
Laailahaillallah
Tak ada yang boleh merekayasaku kecuali Allah
Tapi kepentingan terus merekayasaku.

Laailahaillallah
Hanya kepada Allah aku mengharap
Tapi kepada siapapun
Masyaalah aku mengharap

Laailahaillallah
Hanya kepada Allah aku memohon
Tapi kepada siapapun
Masyaalah aku terus memohon.

Laailahaillallah
Hanya kepada Allah aku bersimpuh
Tapi kepada apapun
Masyaalah aku terus bersimpuh.

Laailahaillallah
Hanya kepada Allah aku bersujud
Tapi kepada apapun
Masyaalah aku terus bersujud

Laailahaillallah Masyaallah.

Kawan sudah puasa lagi, belum juga tibakah saatnya kita menunduk memandang diri sendiri bercermin firman tuhan sebelum kita di hisab-Nya.

Kawan siapakah kita ini sebenarnya, musliminkah, mukminin, muttaqin, khalifah Allah, umat muhammadkah kita, khoiro’ ummatinkah kita. Atau kita sama saja dengan makhluq lain atau bahkan lebih rendah lagi, hanya budak-budak perut dan kelamin.

Iman kita kepada Allah dan yang ghaib rasanya lebih tipis dari uang kertas ribuan, lebih pipih dari kain rok perempuan, betapapun tersiksa, kita khusyu’ di depan massa dan tiba-tiba buas dan binal justru saat di saat sendiri bersama-Nya.

Syahadat kita rasanya se perti perut bedug atau pernyataan setia pegawai rendahan saja, kosong tak berdaya.

Shalat kita rasanya lebih buruk dari senam ibu-ibu, lebih cepat dari pada menghirup kopi panas, lebih ramai daripada lamunan seribu anak muda. Doa kita sesudahnya justru lebih serius, kita memohon hidup enak di dunia dan bahagia di surga

Puasa kita rasanya sekedar mengubah jadwal makan dan minum dan saat istirahat, tanpa menggeser acara buat syahwat, ketika datang lapar atau haus kita kita pun manggut-manggut, oh… beginikah rasanya...? dan kita sudah merasa memikirkan saudara-saudara kita yang melarat.

Zakat kita jauh lebih dari berat terasa di banding tukang becak melepas penghasilannya untuk kupon undian yang sia-sia. Kalaupun terkeluarkan harapanpun tanpa ukuran upaya-upaya tuhan menggantinya melipat ganda.

Haji kita tak ubahnya tamasya, menghibur diri mencari pengalaman spiritual dan material, membuang uang kecil dan dosa besar lalu pulang membawa label suci asli made in saudi

Kawan selamat berpuasa, belum saatnyakah kita memandang dan menunduk memandang diri sendiri.

Keganasan Manusia

Dunia fana penuh keserakahan
Angin terkoyak, terhembus penuh kemarahan
Bumi bagaikan lilitan api terbakar kekejaman manusia
Rumah, sawah, ladang musnah terkikis air
Kenapa….?
Kenapa manusia begitu ganas
Tanpa memperdulikan alam sekitar
Kerusakan demi kerusakan kian bertambah
Oh…malangnya bumi ini
Kehilangan cahaya di atas gemerlap dunia
Andai manusia berfikir
Andai manusai bertindak
Andai manusia tak serakah
Andai manusia melestarikan alamBencana tiada kan melanda
Oleh: Mia*
Manfaat Senjata Nekad
By: shodiqul anwar

“Tindakan Nekat sebenarnya tidak mutlak punya penilaian yang kurang baik, katakanlah nekatnya seorang dalam konteks orang bodoh yang punya ke inginan untuk bisa, berarti kenekatan seperti itu menunjukan bahwa orang bodoh mempunyai kesadaran bahwa dia menpunyai kekurangan dan ingin mengejar kekurangan”


Banyak nilai positif dan negatif ketika orang melakukan dengan modal nekat. Kenekatan seseorang bisa muncul karena ada beberapa sebab, pertama dengan bekal pas-pasan, seseorang bisa berangkat menuju yang dituju, tindakan nekat ini bisa dikatakan tindakan spekulasi artinya menaruh harapan untuk ke depan lebih baik. Kedua, nekat dengan tidak mempunyai bekal (pengalaman materi) seseorang bisa berangkat menuju yang di maksud. Orang seperti ini bisa dikatakan nekat buta. dan tindakan yang kedua cukup dikatakan minim untuk mendapatkan hasil karena tidak punya bekal apapun (wawasan dan pengalaman).

Nekat terkadang, banyak orang menilai bahwa tindakan itu merupakan tindakan konyol, bisa mengakibatkan malu, merugikan diri sendiri, bahkan orang lain dan yang lebih parah lagi merambah ke keluarga besar, hingga menyandang rasa malu sampai tujuh turunan akibat tindakan nekat tersebut. Memang ada benarnya, penilaian tindakan nekat itu sangatlah merugikan. Banyak contoh-contoh kerugian dari tindakan nekat. Seseorang nekat bunuh diri dengan alasan tidak sanggup memperjuangkan kehidupan, tindakan ini cukup banyak yang dirugikan (Anak, pasangan hidup, dan banyak lainnya). Ada juga orang lain nekat membunuh orang lain karena dendam, akibat tidak mampu menahan emosi. Nekat jenis ini jelas menimbulkan kerugian besar.

Berbeda dengan contoh tindakan nekad ini, seseorang nekad melakukan pencurian karena demi untuk memberi makan anak istri. Karena menanti kerjaan yang sewajarnya tidak kunjung datang. Bila dinilai dari sisi pelaku menurut hukum akal ada benarnya. Karena melakukan demi kehidupan yang lebih panjang dan untuk melunasi kelaparan. Berbeda lagi penilaian pihak orang lain, menilai pihak pelaku salah besar apalagi dari aspek agama, berarti pencuri tidak punya rasa syukur dan sabar menerima cobaan sementara. Bagaimana dengan hal nekat seperti ini?? Tapi tidak usah diperdebatkan lebih panjang karena nekat di atas banyak madhorotnya.

Berdasarkan beberapa contoh di atas, menurut penulis adalah sebuah tindakan nekat yang tidak ada manfaatnya. Disini penulis akan mengantarkan sedikit banyak mempunyai keuntungan dalam tindakan nekat. katakanlah kenekatan seorang mahasiswa dalam hal melunasi kekurangan (pengetahuan, materi) bisa dikatakan pas-pasan dan untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa (pengkayaan knowledge). ada keyakinan ketika seorang mahasiswa dengan kesadaran diri bahwa banyak kekurangan masalah pengetahuan, pasti banyak hal nekat yang harus dilakukan demi mengejar kekurangan (pengetahuan), tindakan ini bisa dikatakan tindakan plus (menurut mahasiswa) kalaupun mahasiswa sadar ataupun tidak sadar akan kekuranganya tetapi dengan santainya tidak merubah diri, mahasiswa seperti mahasiswa yang bodoh karena menenggelamkan diri ke dalam ketinggalan dari masa depan yang suram.

Dapat disimpulkan bahwa tindakan nekat dalam konteks orang pas-pasan segi pengetahuan dan ingin menambah kualitas yang lebih baik dari sebelumnya, kenapa memutus mengatakan nekat? Karena si pelaku berusaha dengan modal kekurangan, tak lain alasanya menunjukan bahwa ia bisa padahal belum pernah yang penting melakukan, masalah salah dan benar nanti, bukankah pengalaman pertama hukumnya selalu diwarnai kesalahan, selanjutnya pasti akan tahu bagaimana yang terbaik.

Berbeda dengan orang yakin, seseorang yang mempunyai keyakinan pasti sudah cukup bekal untuk melakukan menuju arah yang diinginkan, orang yakin itu tak lain sudah segudang pengalaman di punggungnya, kalaupun disuruh melakukan suatu katakanlah tiada kata tawar-menawar untuk tolak menolak karena sudah pernah melakukan.

Beruntung sahabatku yang mempunyai jiwa nekat berjuang untuk mencari illmu walaupun kondisi apapun nantinya harapan ke depan memikul sekarung pengalaman untuk bekal masa depan yang lebih baik, sekarang lakukan saja yang sudah anda lakukan demi keuntungan diri, baik pengetahuan dan materi???

Nyentil

 Dah tahu belum, Sekolah-sekolah di Blitar mulai meningkat menjadi SSN dan SBI
 Ya....SSN (Soyo Suwe Nelongso) karena biayanya juga meningkat dan SBI (Sekolah Bertarif Internasial)
 DPRD Kab. Blitar sudah di lantik
 Ingat janji-janjine lek lali di elengne, tugase rakyat terutama mahasiswa itu
 Pembangunan kamar mandi STIT sudah selesai
 STIT jedingmu wes sip, kare musholamu..kae piye???
Cepet buat sentilan sebelum ada undang-undang anti sentilan
HILANGNYA IDEOLOGI DALAM BERPOLITIK
Oleh: M. Asrofi

Politik lagi, politik lagi, politik penuh dengan trik, politik juga penuh dengan intrik. Heh...pusing jika memikirkan politik yang tiada henti-hentinya trik baru serta intrik baru. Ada yang saja yang selalu menggelitik dalam politik. Dalam beberapa waktu saya lupa waktunya kapan. Salah satu tokoh penggagas Deklarasi kaum Muda Indonesia tanggal 28 oktober 2007 yaitu Fajroel Rahman ketika diwawancarai di salah satu televisi swasta mengatakan bahwa tujuan dari politik adalah untuk mencapai kebahagiaan. Hal serupa juga pernah dikemukakan tokoh filsafat Yunani kuno yaitu Aristoteles bahwa pada dasarnya berpolitik adalah untuk mencapai kehidupan yang berbahagia. Mencari kehidupan yang baik bukan kehidupan yang bebas dari bahaya bukan pula kesejahteraan materi, karena jika itu dalam bentuk materi seperti mempermudah ekonomi dan pergaulan saja sama halnya dengan aliansi atau perkongsian.

Pada fase perkembangan selanjutnya muncul juga ideologi-ideologi yang diperjuangan dalam partai politik. Walaupun sebenarnya dalam arti ideologi banyak mengalami perubahan arti semenjak kematian Destut De Tracy (penggagas istilah ideologi). Pada awalnya arti ideologi berasal dari kata Idea yang berarti gagasan dan logos yang berarti ilmu. Tetapi pasca munculnya Karl Marx dan Engels mengalami perubahan dan semua tidak akan memperdebatkanya. Dan tahap selanjutnya arti ideologi menjadi seperangkat keyakinan sosial, keagamaan, atau keyakinan politik tentang kebenaran untuk mempertahankan kelas-kelas/ harapan kelas-kelas di dunia modern.

Di negara Indonesia sebelum merdeka semenjak diterapkanya politik etis Belanda memunculkan intelektual muda Indonesia dengan berbagai macam ideologi. Misalnya, soekarno dengan ideologi nasionalisme, Sjahrir dan Moh. Hatta dengan ideologi sosialisme, Datu’ Ibrahim Tan Malaka dengan ideologi komunisme, Moh. Natsir dengan Pan-Islamisme. Kemudian dalam perjuanganya melalui politik yang akan diperjuangkan di parlemen. Pada saat itu, dalam berpolitik murni
karena dorongan ideologi bukan karena dorongan ekonomi. Artinya ada ada seperangkat nilai-nilai kebenaran yang diyakininya.
Walaupun pada saat itu ada beberapa partai dengan ideologi yang bermacam-macam seperti PNI, PKI, MASYUMI, PSI, dan lainya. Tetapi cita-citanya satu yaitu ingin membawa Indonesia menjadi bangsa yang jaya.

Pada tahun 1965 mungkin adalah tahun yang tidak akan terlupakan oleh sejarah bangsa ini. Pemberontakan PKI yang dipimpin oleh D.N. Aidit, Untung, dan kawan-kawanya telah memakan banyak korban baik dari kalangan sipil dan militer. Tetapi perlu diketahui juga menurut mereka, yang mereka lakukan ada ada seperangkat keyakinan yang diperjuangkan dan menjadi super power bagi pe rgerakan mereka.

Tetapi fakta sekarang fakta berbanding terbalik seratus delapan puluh derajat. Sekarang banyak yang berpolitik hanya atas dasar motif ekonomi atau hanya mencari uang bukan dorongan ideologi. Bisa di bilang dalam berpolitik yaitu hanya antara kursi dan rejeki. Banyak sekali parpol-parpol baru dengan ideologi yang bermacam-macam tetapi orang-orang yang di dalamnya tetap sama, Para elit politik yang tersisihkan dipartainya yang membentuk partai baru.

Jika seperti ini bukan sebuah kebenaran yang diperjuangkan tetapi hanya uang dan kekuasaan. Bermacam-macam platform partai politik hanya sebagai hiasan dan menunjukan kepada dunia internasional atau ingin diketahui di negara lain bahwa orang Indonesia sangat ideologis. Jika berpolitik hanya untuk uang dan kekuasaan, hanya untuk kursi dan rejeki, kapan memikirkan berjuang untuk kebenaran yang diyakininya untuk memperoleh kebahagiaan seluruh rakyat.

Kini segala ideologi yang bisa menjadi super power telah hilang. Yang tinggal hanya satu yaitu, ideologi uang. Kita lihat saja, akankah semua akan berubah seiring berjalanya waktu. 

PMII Warnai Pelantikan DPRD Kab. Blitar

”PMII Blitar melakukan aksi damai seruan moral menginggatkan agar para anggota dewan terpilih tidak lupadengan janji yang telah terucap. dalam menyambut pelantikan tersebut yang dilaksanakan tanggal 27 agustus 2009 para demonstran juga melakukan sholat hajat di Bundaran Lovi. Mereka memohon agar anggota DPRD mampu mengemban amanat rakyat.”


Fungsi DPRD adalah penyambung aspirasi rakyat dan juga legislasi. Tentu banyak rakyat telah memberikan kepercayaan kepada mereka agar dapat menyampaikan aspirasinya. Dalam berkampanye tentunya para anggota dewan terpilih telah memberikan janji kepada rakyat berupa kesejahteraan. baik janji itu saat orasi kampanye maupun secara tertulis di pamflet-pamflet. Tentunya mereka harus menepati janji mereka. Untuk itulah PMII Blitar merasa mempunyai tanggung jawab untuk mengingatkan kepada anggota dewan yang akan dilantik agar tidak lupa terhadap janjinya.

Aksi damai yang dilakukan di Bundaran Lovi oleh PMII Blitar dalam menyambut pelantikan anggota DPRD kab. Blitar berlangsung penuyh khidmad walaupun ada sedikit kendala dalam masalah teknis. Walaupun dalam keaadan berpuasa tidak membuat semangat kendur.
Dalam aksi kali ini para aktivis PMII melakukan teatrikal yang menggambarkan kondisi keadaan masyarakat saat ini. Bahwa masyarakat sekarang masih jauh dari sejahtera. Banyaknya anak terlantar dan penganguran merupakan salah satu masalah yang harus segera ditangani. Aksi Damai yang dlaksanakan mulai Pukul 14.30 WIB sampai Jam 16.30 ini disela-sela orasinya juga melakukan sholat hajat bersama untuk memohon agar para anggota dewan mampu menjalankan tugas-tugasnya dan tidak membohongi rakyat.

Aksi Damai kali ini PMII meminta agar DPRD kab. Blitar yang akan dilantik agar mewujudkan janji-janji politiknya saat pemilu legislatif, menjalankan tugas pokok dan fungsinya lima tahun ke depan dengan baik, jujur, bersih, dan amanah, juga selalu berpihak kepada kepentingan rakyat, dan tidak melakukan korupsi dalam bentuk apapun. Serta mengajak seluruh elemen masyarakat Blitar untuk selalu memantau kinerja DPRD kab. Blitar.

Nur Muchlisin selaku Kordinator Umum saat diwawancarai mengatakan, ”Kami merasa perlu untuk jalan karena kita tahu semua bahawa anggota DPRD kadang melupakan janjinya. Untuk itu kami melakukan seeruan moral dengan melakukan aksi damai dengan menyerukan bahwa Anggota DPRD harus menepati janjinya yang telah di janjikan kepada seluruh masyarakat Blitar, selalu menjalankan tupoksinya dengan jujur dan bersih, selalu memihak kepentingan rakyat, dan untuk tidak melakukan korupsi dalam bentuk apapun karena kami akan selalu berperan aktif mengawal kinerja anggota dewan. Dan juga kami mengajak kepada seluruh elemen masyarakat untuk selalu ikut memantau DPRD Kab. Blitar lima tahun ke depan.” (Red)